M A K L U M A T

Apapun boleh Anda tulis di blog ini, syaratnya sopan, bukan SARA, dan tidak menghujat.

Selasa, 04 November 2008

SURAT UNTUK PARA CALEG

Pekanbaru, 2 November 2008
TERIRING doa, semoga Anda para calon anggot legislatif yang sudah terdaftar dalam Daftar Calon Tetap (DCT), punya niat yang tulus untuk mensejahterakan rakyat. Amin.



Sebelum Anda-anda para wakil rakyat nantinya melangkah ke gedung rakyat, perlu kiranya membaca surat ini dan dapat pula disimpan dalam arsip nurani Anda masing-masing.
Satu hal, Anda yang duduk di gedung rakyat nantinya, adalah para wakil rakyat, wakil dari heterogenitas rakyat yang ada di negeri ini.
Rakyat sangat bangga dengan pernyataan sejumlah caleg yang menyatakan sanggup menderita demi memperjuangkan aspirasi rakyat. Apalagi pernyataan itu ditayangkan pula berulangkali di media massa. Hanya saja, untuk menunggu jawaban dari pernyataan itu, rasa cemas, ketidakpastian dan ketidakpercayaan berbaur menjadi satu. Celakanya, rasa ketidakpercayaan sering lebih dominan dibanding asa bahwa janji-janji itu akan terealisasi.
Mengapa? Pengalaman masa lalu yang menyebabkan semua itu. Adalah bertahun-tahun sebelum ini, ungkapan yang sama juga disampaikan secara lantang oleh para wakil rakyat yang duduk silih berganti di gedung dewan. Mereka juga mengampanyekan dirinya duduk di gedung dewan atas nama dan untuk rakyat.
Kenyataannya, rakyat malah dipertontonkan sebaliknya. Ternyata, wakil rakyatlah yang menikmati kesejahteraan sebagaimana yang mereka telah janjikan akan diberikan kepada rakyat. Sementara, rakyat tetap saja hidup sambil menimang janji yang pernah disampaikan.
Berbagai adegan diperagakan. Ada wakil rakyat yang sebelum duduk sangat vokal menyuarakan aspirasi rakyat, setelah duduk suara lantang itu tak terdengar lagi. Sebaliknya, ada pula wakil rakyat yang tiba-tiba lantang bersuara, namun ternyata suara lantang itu bukan untuk rakyat, tapi untuk pribadi dan partainya.
Rakyat tetap saja hidup dalam penderitaan, dan ketidakpastian. Harapan mendapatkan kesejahteraan dari janji yang telah diucapkan, hanya dibalas realisasikan dengan sikap wakil rakyat yang mempertontonkan keserakahan, kekemarukan mereka terhadap apa saja yang bisa mereka dapatkan.
Lihatlah, para wakil rakyat lebih suka berebut mobil dinas, rumah dinas, dan tunjangan kesejahteraan, dibanding menyuarakan pekik lolong warga yang gelap gulita di Melebung, Okura, Sakai, Bonai, Talang Mamak dan banyak lagi masyarkat miskin di Riau ini yang sulit bangkit dari penderitaan yang mendera.
Untuk bisa keluar dari kampung saja, mereka tidak punya akses jalan yang memadai, untuk belajar tidak punya sekolah yang layak, ingin akses informasi tak ada listrik, dan ketika sakit pun, mereka tak punya uang untuk berobat. Sungguh realita yang menyayat.
Sementara, dari gedung rakyat, setiap hari nyaring terdengar teriakan dan pertelagahan wakil rakyat yang berasal dari berbagai partai. Tapi jangan harap, pertelagahan itu untuk memperjuangkan nasib warga Okura, Sakai, Bonai dan Talang Mamak itu, tapi hanyalah untuk kepentingan pribadi, partai dan golongan tertentu.
Lalu, mungkinkah pengalaman pahit selama puluhan tahun ini akan berulang? Peluang itu tetap saja terbuka lebar jika masyarakat tidak pintar memilih wakil rakyat yang mewakilinya di gedung dewan.
Percayalah, saat ini, kita masih punya banyak calon wakil rakyat yang punya niat tulus untuk berjuang atas nama rakyat, meski tidak ada jaminan setelah mereka duduk di gedung rakyat akan tetap istikomah.
Akan tetapi, untuk mendapatkan mereka-mereka yang ikhlas ini, jelas tidak mudah. Kuncinya, masyarakat benar-benar harus pintar memilih. Bukan zamannya lagi masyarakat memilih wakilnya atas dasar sembako, sekardus mi instan, selembar sajadah, jilbab atau atas nama abang, adik, sepupu dan kolega.
Tapi sayang, harapan mendapatkan pemilih cerdas itu masih memerlukan proses panjang, karena faktor tingkat pendidikan dan kesejahteraan mereka yang masih rendah.
Para pemilih kita sampai saat ini masih saja belum memilih berdasarkan kualitas para calon. Pilihan masih saja dijatuhkan atas dasar panggilan emosional seperti karena adanya ikatan keluarga, tetangga dan satu partai. Padahal, secara nurani ia tahu benar bahwa calon yang akan dipilih masih diragukan kredibilitasnya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat di negeri ini.
Kemarin, Sabtu (1/11), daftar calon tetap anggota DPRD telah diumumkan. Kita telah bisa melihat para calon wakil kita di DPRD untuk lima tahun ke depan meski sejumlah besar tidak dikenal.
Sebentar lagi, mereka akan ramai-ramai berkampanye ‘’menjual diri’’ masing-masing agar mendapat simpati masyarakat. Mereka akan mendatangi rakyat dengan cara masing-masing. Tidak tertutup kemungkinan mereka juga akan datang dengan membawa sembako, mi instan, sarung, jilbab, dan lainnya yang dibungkus dengan senyum manis yang instan pula.
Itulah cara umum yang biasa dipakai para calon. Apalagi, dari daftar calon tetap yang diumumkan untuk anggota DPRD Riau, banyak sekali calon yang ternyata berdomisili di Pekanbaru, tapi mewakili kabupaten/kota, sehingga mereka perlu memaksimalkan upaya pendekatan kepada masyarakat. Salah satu upaya yang akan mereka lakukan adalah dengan membawa sembako, mi instan, sarung, dan jilbab itu.
Kalau saja masyarakat masih terpedaya dengan ‘’umpan’’ yang diberikan tanpa memperhatikan kualitas calon, alamatlah kita akan kembali menonton adegan yang juga sudah ditayang lima tahun lalu.
Untuk itu, kepada calon wakil rakyat, tunjukkan kualitasmu, jangan hanya ngecap. Kepada masyarakat, ayo pilih wakil rakyat yang berkualitas, bukan yang hanya bisa ngecap. Suai?***


syamsul-bahri@riaupos.co.id

1 komentar:

caitrinrabold mengatakan...

Casino Nightclub - Las Vegas, NV - MapyRO
Casino Nightclub, located in Las Vegas, is a new and 양산 출장샵 exciting 광주광역 출장안마 nightlife destination 정읍 출장샵 conveniently situated 전라남도 출장안마 in the heart 성남 출장안마 of the Las Vegas Strip.